- Back to Home »
- Erosi , Tentang Geografi »
- Tentang Erosi
Posted by : Unknown
Minggu, 02 Februari 2014
Erosi adalah peristiwa pengikisan
padatan (sedimen, tanah, batuan, dan
partikel lainnya) akibat transportasi angin, air atau es, karakteristik hujan, creep pada tanah dan material lain di bawah pengaruh gravitasi, atau oleh
makhluk hidup semisal hewan yang membuat liang, dalam hal ini disebut bio-erosi. Erosi tidak sama dengan pelapukan akibat cuaca, yang mana merupakan
proses penghancuran mineral batuan dengan proses kimiawi maupun fisik, atau
gabungan keduanya.
Erosi sebenarnya merupakan proses alami yang mudah
dikenali, namun di kebanyakan tempat kejadian ini diperparah oleh aktivitas manusia dalam tata guna lahan yang buruk,
penggundulan hutan, kegiatan pertambangan, perkebunan dan perladangan, kegiatan konstruksi / pembangunan yang tidak tertata dengan baik dan
pembangunan jalan. Tanah yang digunakan untuk menghasilkan
tanaman pertanian biasanya mengalami erosi yang jauh lebih besar dari tanah
dengan vegetasi alaminya. Alih fungsi hutan menjadi ladang
pertanian meningkatkan erosi, karena struktur akar tanaman hutan yang kuat
mengikat tanah digantikan dengan struktur akar tanaman pertanian yang lebih
lemah. Bagaimanapun, praktik tata guna lahan yang maju dapat membatasi erosi, menggunakan
teknik semisal terrace-building, praktik konservasi ladang dan penanaman pohon.
Erosi Merusak Kesuburan Tanah
Dengan adanya erosi tanah, maka lapisan tanah atas yang subur akan rusak dan
menjadikan lingkungan alam lainnya akan rusak. Adapun sebab-sebab erosi tanah
karena beberapa hal berikut.
· Tanah
gungul atau tidak ada tanamannya.
· Tanah
miring tidak dibuat teras-teras dan guludan sebagai penyangga air dan
tanah yang larut.
· Tanah
tidak diberi tanggul pasangan pasangan sebagai penahan erosi.
· Tanah
di kawasan hutan rusak karena pohon-pohon ditebang secara liar sehingga hutan
menjasi gundul.
· Permukaan
tanah yang berlumpur digunakan untuk penggembalaan liar sehingga tanah atas
semakin rusak
· Lapisan
tanah atas merupakan bagian optimum bagi kehidupan tumbuh-tumbuhan.
Komponen-komponen tanah adalah berupa mineral, bahan organik, air, dan udara.
Keadaan tanah yang serasi bias menjadi habitat tumbuh-tmbuhan kalau
perbandingan komponen-komponennya sebagai berikut: mineral 45%, bahan organic
5%, air antara 20-30%, dan udara tanah antara 20-30%.
Dipermukaan bumi, lahan atau tanah mempunyai kemampuan yang berbeda-beda.
Perbedaan tersebut disebebkan oleh beberapa hal, antara lain:
1. Tekstur
tanah.
2. Permeabilitas
tanah.
3. Ketebalan
atau solum tanah.
4. Kemiringan
lereng.